Selamat datang di Kosim.web.id, semoga Kita s'lalu dalam lindungan-Nya

Kisah Teman: Buras, Coto Makassar dan Nikah

Coto Makassar (resephariini.com)
Melalui FB, saya melakukan chatting dengan teman di Mesir. Dia anak Indonesia, kelahiran Bulukumba, Sulsel. Selepas menyelesaikan strata 1 langsung mengambil S2 di Al-Azhar, Kairo. Untuk alasan privasi namanya tidak saya sebutkan, cukup inisial saja: IM.

Setelah tanya kabar masing-masing. Pembicaraan mengarah ke makanan, maklum lebaran. Rupanya, karena orang Sulawesi, sempat-sempatnya dia (dan kawan-kawan) membuat buras. Buras ini sepupunya lontong, hanya saja bentuknya pipih, gak bulat gitu. Dan aslinya dimasak berjam-jam. Yang membuat saya geleng-geleng kepala, pembungkus buras yang mereka buat pakai alumunium foil. Saya tanya, mengapa gak pakai daun pisang, tidak ada pohon pisang kah di sana? Pikiran saya, katanya delta Nil itu subur, siapa tahu ada pisang. Jawab dia, saya tinggal di Kairo, Sob! Maksudnya mana ada pohon pisang di kota. Di luar Kairo yang ada juga padang pasir.

Selain itu, mereka juga membuat Coto Makassar. Jauh-jauh di negeri orang, ehh masih juga suka makan coto. Orang Sulawesi kalau menyebut soto, coto. Kata istri saya bumbu coto itu sama dengan soto biasa, hanya saja ditambahi kacang tanah yang dihaluskan. Isinya daging sapi atau jeroannya. Untuk tulangnya, biasanya dibikin sop, namanya Konro. Hmmm, jadi mupeng nih!
Inilah menu lebaran anak Sulawesi di Mesir.

Karena masih bujang, saya goda dia, kapan mau nikah? Katanya masih dalam rencana. Jawaban khas orang jomblo. Dia ingin menikah de ngan orang rumpun Melayu, apakah itu Indonesia, Malaysia, atau Singapura. Meskipun, katanya, gadis Mesir itu cantik-cantik (Melayu jauuuh) dia tidak berkeinginan menikah dengan gadis Mesir.
Ini aneh, katanya cantik-cantik tapi kok gak mau. Rupanya, kebanyakan gadis Mesir yang menikah dengan orang Indonesia gak mau tinggal di Indonesia. Wadoh, takut kalah saing barangkali ya!

About the Author

Ayah dari 3 anak blasteran Jawa dan Bugis-Mandar, non partisan, pembelajar, dan santri.

Posting Komentar

Silakan memberikan saran, masukan, atau tanggapan. Komentar Anda akan saya moderasi terlebih dahulu. Tautan aktif sebaiknya tidak dipasang dalam komentar. Dan, mohon maaf, komentar Anda mungkin tidak segera saya balas, karena kesibukan dan lain hal. Terima kasih :)
---Kosim Abina Aziyz
Subhanallah!
Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres dengan koneksi internet Anda. Hubungkan lagi koneksi internet Anda dan mulailah berselancar kembali!